'Rengat Kota Bersejarah'  Dua Versi Tentang Asal Muasal Nama Rengat

'Rengat Kota Bersejarah'  Dua Versi Tentang Asal Muasal Nama Rengat
Kota Rengat. Fhoto : Riaupos.co

RENGAT - "Rengat Kota Bersejarah", begitu orang menyebutnya. Sebuah kota kecil yang merupakan Ibukota Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau ini ternyata menyimpan banyak sejarah yang layak untuk diketahui.

Melansir GoRiau.com yang melakukan penulsuran terhadap salah seorang sumber, H Mailiswin menuturkan bahwa, menurut sejarah yang didapatnya dari para sesepuh dan diperkuat oleh buku-buku sejarah yang telah pelajari, Rengat ini diperkirakan berdiri bersamaan dengan peletakan batu pertama Masjid Raya Rengat, yaitu sekitar tanggal 5 januari 1815 silam.

Masjid tersebut didirikan oleh Sultan Ibrahim yang merupakan Sultan Indragiri ke 18. Saat ini masjid tersebut masih berdiri kokoh di Kelurahan Kampung Besar Kota, Kecamatan Rengat.

Untuk nama Rengat, Mailiswin yang juga Sekretaris Disporabudsata (Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata) Inhu itu mengaku bahwa, ada dua obsi yang berkembang tentang nama Rengat tersebut. Pertama, Rengat berasal dari kata Rengas (sebuah nama pohon atau kayu) yang banyak tumbuh didaerah itu.

Karena banyak Rengas, sehingga masyarakat yang menyentuh pohon tersebut mengalami gatal-gatal. Sehingga, Raja Indragiri saat itu (tidak bisa dipastikan), memberi nama Rengat dengan sebutan Rengas. Karena perobahan dialek melayu, kata Rengas berobah menjadi Rengat.

Kedua, Rengat Berasal dari kata Rengit atau Nyamuk. Konon, suatu ketika banyak masyarakat yang tinggal didaerah itu mengalami sakit akibat serangan Rengit. Karena banyak Rengit, orang-orang memberi nama dengan sebutan Rengit. Dan karena perobahan dialek, akhirnya Rengit juga berobah menjadi Rengat.

Bahkan hingga saat ini, di Rengat itu sendiri masih banyak Rengit atau nyamuk. Lantaran sebagian besar daerah itu merupakan daerah rawa. Sehingga Rengit atau nyamuk mudah untuk berkembang biak dan Rengat juga dialiri oleh sungai besar yang dikenal dengan Sungai Indragiri, terang Mailiswin yang juga mantan Kabid Disporabudsata Inhu itu. (ktc)

Berita Lainnya

Index